Banyak
pekerjaan dan profesi di Indonesia pada sekarang ini khususnya di bidang
Teknologi Informasi (TI). Profesi-profesi tersebut telah menjadi suatu pilihan
atau standarisasi akan kemampuan seseorang IT untuk memilih dimana mereka akan
bekerja pada profesi yang diinginkan dan sesuai dengan kemampuannya.
Definisi Profesi
Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka seagai individu.
Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka seagai individu.
Beberapa pengertian profesi
1. Winsley (1964)
Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan badan ilmu sebagai dasar untuk pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak tantangan baru, memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta memiliki kode etik dengan fokus utama pada pelayanan.
1. Winsley (1964)
Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan badan ilmu sebagai dasar untuk pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak tantangan baru, memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta memiliki kode etik dengan fokus utama pada pelayanan.
2. Schein E. H (1962)
Profesi merupakan suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.
Profesi merupakan suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.
3. Hughes,E.C ( 1963 )
Profesi merupakan suatu keahlian dalam mengetahui segala sesuatu dengan lebih baik dibandingkan orang lain (pasien).
Profesi merupakan suatu keahlian dalam mengetahui segala sesuatu dengan lebih baik dibandingkan orang lain (pasien).
1.2. Klasifikasi Profesi
A. Ciri-ciri Organisasi Profesi
Menurut Prof. DR. Azrul Azwar, MPH (1998), ada 3 ciri organisasi sebagai berikut :
1.Umumnya untuk satu profesi hanya terdapat satu organisasi profesi yang para anggotanya berasal dari satu profesi, dalam arti telah menyelesaikan pendidikan dengan dasar ilmu yang sama
A. Ciri-ciri Organisasi Profesi
Menurut Prof. DR. Azrul Azwar, MPH (1998), ada 3 ciri organisasi sebagai berikut :
1.Umumnya untuk satu profesi hanya terdapat satu organisasi profesi yang para anggotanya berasal dari satu profesi, dalam arti telah menyelesaikan pendidikan dengan dasar ilmu yang sama
2.Misi utama organisasi profesi
adalah untuk merumuskan kode etik dan kompetensi profesi serta memperjuangkan
otonomi profesi
3.Kegiatan pokok organisasi
profesi adalah menetapkan serta meurmuskan standar pelayanan profesi, standar
pendidikan dan pelatihan profesi serta menetapkan kebijakan profesi
Ciri-ciri profesi menurut Winsley,(1964 ):
Ciri-ciri profesi menurut Winsley,(1964 ):
1. Didukung oleh badan ilmu (
body of knowledge ) yang sesuai dengan bidangnya, jelas wilayah kerja
keilmuannya dan aplikasinya.
2.Profesi diperoleh melalui
pendidikan dan pelatihan yang terencana, terus menerus dan bertahap
3.Pekerjaan profesi diatur oleh kode
etik profesi serta diakui secara legal melalui perundang-undangan
4.Peraturan dan ketentuan yag
mengatur hidup dan kehidupan profesi (standar pendidikan dan pelatihan, standar
pelayanan dan kode etik) serta pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan-peraturan
tersebut dilakukan sendiri oleh warga profesi
Dikatakan juga oleh
Shortridge,L.M ( 1985 ),Ciri-ciri profesi esensial suatu profesi adalah sbb:
1.Berorientasi pada pelayanan
masyarakat
2.Pelayanan keperawatan yang
diberikan didasarkan pada ilmu pengetahuan
3.Adanya otonomi
4.Memiliki kode etik
5. Adanya organisasi profesi.
Secara umum ada 3 ciri yang
disetujui oleh banyak penulis sebagai ciri sebuah profesi. Adapun ciri itu
ialah:
1. Sebuah profesi mensyaratkan
pelatihan ekstensif sebelum memasuki sebuah profesi. Pelatihan ini dimulai
sesudah seseorang memperoleh gelar sarjana. Sebagai contoh mereka yang telah
lulus sarjana baru mengikuti pendidikan profesi seperti dokter, dokter gigi,
psikologi, apoteker, farmasi, arsitektut untuk Indonesia. Di berbagai negara,
pengacara diwajibkan menempuh ujian profesi sebelum memasuki profesi.
2 .Pelatihan tersebut meliputi
komponen intelektual yang signifikan. Pelatihan tukang batu, tukang cukur,
pengrajin meliputi ketrampilan fisik. Pelatihan akuntan, engineer, dokter
meliputi komponen intelektual dan ketrampilan. Walaupun pada pelatihan dokter
atau dokter gigi mencakup ketrampilan fisik tetap saja komponen intelektual
yang dominan. Komponen intelektual merupakan karakteristik profesional yang
bertugas utama memberikan nasehat dan bantuan menyangkut bidang keahliannya
yang rata-rata tidak diketahui atau dipahami orang awam. Jadi memberikan
konsultasi bukannya memberikan barang merupakan ciri profesi.
3. Tenaga yang terlatih mampu
memberikan jasa yang penting kepada masyarakat. Dengan kata lain profesi
berorientasi memberikan jasa untuk kepentingan umum daripada kepentingan
sendiri. Dokter, pengacara, guru, pustakawan, engineer, arsitek memberikan jasa
yang penting agar masyarakat dapat berfungsi; hal tersebut tidak dapat
dilakukan oleh seorang pakar permainan caturmisalnya. Bertambahnya jumlah
profesi dan profesional pada abad 20 terjadi karena ciri tersebut. Untuk dapat
berfungsi maka masyarakat modern yang secara teknologis kompleks memerlukan
aplikasi yang lebih besar akan pengetahuan khusus daripada masyarakat sederhana
yang hidup pada abad-abad lampau. Produksi dan distribusi enersi memerlukan
aktivitas oleh banyak engineers. Berjalannya pasar uang dan modal memerlukan
tenaga akuntan, analis sekuritas, pengacara, konsultan bisnis dan keuangan.
Singkatnya profesi memberikan jasa penting yang memerlukan pelatihan
intelektual yang ekstensif.
Di samping ketiga syarat itu ciri
profesi berikutnya. Ketiga ciri tambahan tersebut tidak berlaku bagi semua
profesi. Adapun ketiga ciri tambahan tersebut ialah:
4. Adanya proses lisensi atau
sertifikat. Ciri ini lazim pada banyak profesi namun tidak selalu perlu untuk
status profesional. Dokter diwajibkan memiliki sertifikat praktek sebelum
diizinkan berpraktek. Namun pemberian lisensi atau sertifikat tidak selalu
menjadikan sebuah pekerjaan menjadi profesi. Untuk mengemudi motor atau mobil
semuanya harus memiliki lisensi, dikenal dengan nama surat izin mengemudi.
Namun memiliki SIM tidak berarti menjadikan pemiliknya seorang pengemudi
profesional. Banyak profesi tidak mengharuskan adanya lisensi resmi. Dosen di
perguruan tinggi tidak diwajibkan memiliki lisensi atau akta namun mereka diwajibkan
memiliki syarat pendidikan, misalnya sedikit-dikitnya bergelar magister atau
yang lebih tinggi. Banyak akuntan bukanlah Certified Public Accountant dan
ilmuwan komputer tidak memiliki lisensi atau sertifikat.
5 .Adanya organisasi. Hampir semua
profesi memiliki organisasi yang mengklaim mewakili anggotanya. Ada kalanya
organisasi tidak selalu terbuka bagi anggota sebuah profesi dan seringkali ada
organisasi tandingan. Organisasi profesi bertujuan memajukan profesi serta
meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Peningkatan kesejahteraan anggotanya
akan berarti organisasi profesi terlibat dalam mengamankan kepentingan ekonomis
anggotanya. Sungguhpun demikian organisasi profesi semacam itu biasanya berbeda
dengan serikat kerja yang sepenuhnya mencurahkan perhatiannya pada kepentingan
ekonomi anggotanya. Maka hadirin tidak akan menjumpai organisasi pekerja
tekstil atau bengkel yang berdemo menuntut disain mobil yang lebih aman atau
konstruksi pabrik yang terdisain dengan baik.
6. Otonomi dalam pekerjaannya. Profesi
memiliki otonomi atas penyediaan jasanya. Di berbagai profesi, seseorang harus
memiliki sertifikat yang sah sebelum mulai bekerja. Mencoba bekerja tanpa
profesional atau menjadi profesional bagi diri sendiri dapat menyebabkan
ketidakberhasilan. Bila pembaca mencoba menjadi dokter untuk diri sendiri maka
hal tersebut tidak sepenuhnya akan berhasil karena tidak dapat menggunakan dan
mengakses obat-obatan dan teknologi yang paling berguna. Banyak obat hanya
dapat diperoleh melalui resep dokter.
a. Jenis-jenis Profesi pada
bidang IT beserta Deskripsi
1. Web Administrators
- Back up atau memodifikasi aplikasi dan data yang
terkait untuk menyediakan pemulihan kerusakan.
- Menentukan sumber halaman web atau masalah server,
dan mengambil tindakan untuk memperbaiki masalah tersebut.
- Menerapkan langkah-langkah keamanan situs web, seperti
firewall atau enkripsi pesan.
- Test backup atau pemulihan rencana secara teratur
dan menyelesaikan masalah.
- Menerapkan update, upgrade, dan patch pada waktu
yang tepat untuk membatasi hilangnya layanan.
2. Systems Analysts
- Memperluas atau memodifikasi sistem untuk
melayani tujuan baru atau meningkatkan alur kerja.3. Mengembangkan,
dokumen dan merevisi prosedur desain sistem, prosedur pengujian, dan
standar kualitas.4. Menyediakan staf dan pengguna dengan membantu
memecahkan masalah komputer terkait, seperti malfungsi dan masalah
program.
- Meninjau dan menganalisa hasil print-out komputer
dan indikator kinerja untuk menemukan masalah kode, dan memperbaiki eror
dengan mengkoreksi kode.
- Berkonsultasi dengan manajemen untuk memastikan
kesepakatan pada prinsip-prinsip sistem.
- Menentukan software atau hardware komputer yang
diperlukan untuk mengatur atau mengubah sistem.
3. Database Administrators
- Menguji program atau database, memperbaiki
kesalahan dan membuat modifikasi yang diperlukan.
- Memodifikasi database dan sistem manajemen database
yang ada.
- Merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan
langkah-langkah keamanan untuk melindungi informasi dalam file komputer
terhadap kerusakan, pemodifikasian atau akses yang tidak sah.
- Bekerja sebagai bagian dari tim proyek untuk
mengkoordinasikan pengembangan database dan menentukan lingkup proyek dan
keterbatasan.
- Menulis dan mengkode deskripsi database secara
fisik dan logis dan menentukan pengidentifikasi dari database untuk sistem
manajemen atau orang lain secara langsung dalam pengkodean deskripsi
- Melatih user dan menjawab pertanyaan-pertanyaan.
- Menentukan pengguna dan tingkat akses pengguna
untuk setiap segmen dari database.
4. Web Developers
- Mendesain, membangun, atau memelihara situs web,
menggunakan authoring atau bahasa scripting, alat penciptaan konten, alat
manajemen, dan media digital.
- Meakukan atau update situs web langsung.
- Menulis, desain, atau mengedit konten halaman web,
atau yang lain langsung memproduksi konten.
- Berunding dengan tim manajemen atau pengembangan
untuk memprioritaskan kebutuhan, menyelesaikan konflik, mengembangkan
kriteria konten, atau memilih solusi.
- Back-up file dari situs web untuk direktori lokal
untuk pemulihan instan dalam kasus masalah.
- Menganalisis kebutuhan pengguna untuk menentukan
persyaratan teknis.
5. Computer Systems Engineers
- Berkomunikasi dengan staf atau klien untuk memahami
persyaratan sistem tertentu.
- Memberikan saran pada biaya proyek, konsep desain,
atau perubahan desain.
- Dokumen desain spesifikasi, petunjuk instalasi, dan
sistem informasi terkait lainnya.
- Verifikasi stabilitas, interoperabilitas,
portabilitas, keamanan, atau skalabilitas arsitektur sistem.
- Berkolaborasi dengan engineer atau pengembang
perangkat lunak untuk memilih solusi desain yang tepat atau memastikan
kompatibilitas komponen sistem.
c. Standar Profesi ACM dan
IEEE
ACM (Association for Computing
Machinery)
ACM atau Asosiasi untuk
Permesinan Komputer adalah sebuah serikat ilmiah dan pendidikan komputer
pertama di dunia yang didirikan pada tahun 1947. Anggota ACM sekitar 78.000
terdiri dari para profesional dan para pelajar yang tertarik akan komputer. ACM
bermarkas besar di Kota New York. ACM diatur menjadi 170 bagian lokal dan 34
grup minat khusus (SIG), di mana mereka melakukan kegiatannya. ACM telah
menciptakan sebuah perpustakaan digital di mana ia telah membuat seluruh
publikasi yang tersedia. ACM perpustakaan digital merupakan koleksi terbesar di
dunia informasi mengenai mesin komputasi dan berisi arsip jurnal, majalah,
prosiding konferensi online, dan isu-isu terkini ACM publikasi. Layanan online
termasuk forum yang disebut Ubiquity dan Tech News mencerna, baik yang berisi
informasi terbaru tentang dunia IT.
IEEE (Institute of Electrical and
Electronics Engineers)
IEEE (Institute of Electrical and
Electronics Engineer) merupakan asosiasi professional terbesar di dunia yang
didedikasikan atau dibuat untuk memajukan inovasi teknologi dan kesempurnaan
untuk kepentingan kemanusiaan. IEEE adalah sebuah organisasi profesi nirlaba
yang terdiri dari banyak ahli di bidang teknik yang mempromosikan pengembangan
standar-standar dan bertindak sebagai pihak yang mempercepat
teknologi-teknologi baru dalam semua aspek dalam industri dan rekayasa
(engineering), yang mencakup telekomunikasi, jaringan komputer, kelistrikan,
antariksa, dan elektronika.
IEEE standard association
memiliki beberapa program yaitu Industry Connections program, Corporate Program
International Program, GET Program, Arc Flash, dan NESC. Setiap tahun, IEEE-SA
melakukan lebih dari 200 suara standar, suatu proses dimana standar yang
diusulkan pada saat memilih untuk keandalan teknis dan kesehatan. Pada tahun
2005, IEEE telah dekat dengan 900 standar aktif, dengan 500 standar dalam
pengembangan. Salah satu yang lebih penting adalah IEEE 802 LAN / MAN kelompok
standar, dengan standar jaringan komputer digunakan secara luas untuk keduanya
(kabel ethernet) dan jaringan nirkabel (IEEE 802.11).
d. .Standar Profesi di
Indonesia dan Regional
Institusi pemerintah telah mulai melakukan klasifikasi pekerjaan dalam
bidang teknologi informasi ini. Klasifikasi pekerjaan ini telah diterapkan
sejak 1992. Bagaimanapun juga, klasifikasi pekerjaan ini masih belum dapat
mengakomodasi klasifikasi pekerjaan pada teknologi informasi. Terlebih lagi,
deskripsi pekerjaan setiap klasifikasi pekerjaan masih tidak jelas dalam
membedakan setiap sel pekerjaan.
Beberapa perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah mempunyai klasifikasi pekerjaannya sendiri. Begitu juga dengan beberapa perusahaan swasta yang besar, telah mengembangkan klasifikasi pekerjaan mereka sendiri juga. Belum adanya standardisasi klasifikasi pekerjaan ini terkadang menimbulkan kesulitan bagi para profesional TI.
Beberapa perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah mempunyai klasifikasi pekerjaannya sendiri. Begitu juga dengan beberapa perusahaan swasta yang besar, telah mengembangkan klasifikasi pekerjaan mereka sendiri juga. Belum adanya standardisasi klasifikasi pekerjaan ini terkadang menimbulkan kesulitan bagi para profesional TI.
Departemen Tenaga Kerja berkeinginan untuk mengeluarkan standard kompetensi untuk teknologi informasi. IPKIN diharapkan memberikan sumbangan untuk formulasi standard kompetensi pada Teknologi Informasi. Dengan mengacu ke model regional (model SRIG-PS), standard kompetensi yang akan diterapkan di Indonesia akan mudah dapat diterima dan disetarakan di negara-negara lain di region ini. Bagaimanapun juga, suatu persetujuan bilateral harus dicapai antara Pemerintah kedua negara.
Sumber : http://ridwanmardani.blogspot.com
http://wahyuprasetyo89.wordpress.com
http://zaenal-zaeblogs.blogspot.com/2013/05/model-pengembangan-standar-profesi.html