KONSEP SISTEM INFORMASI
Sistem : kumpulan dari elemen-elemen
yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
Menurut Jerry FithGerald ; sistem adalah suatu jaringan
kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran
tertentu.
Karakteristik Sistem :
• Memiliki
komponen ;
Suatu sistem terdiri dari
sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama
membentuk satu kesatuan.
Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem
atau bagian-bagian dari sistem.
Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu
mengandung komponen-komponen atau
subsistem-subsistem. Setiap subsistem
mempunyai sifat-sifat dari sistem
untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara
keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu
sistem yang lebih besar yang
disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat
disebut dengan suatu sistem dan
industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat
disebut dengan supra sistem.
Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka
perusahaan dapat disebut sebagai
subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang
sebagai suatu sistem, maka sistem
akuntansi adalah subsistemnya.
• Batas
sistem (boundary) ;
Batas sistem merupakan daerah
yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang
lainnya atau dengan lingkungan
luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem
dipandang sebagai suatu kesatuan.
Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope)
dari sistem tersebut.
• Lingkungan
luar sistem (environment) ;
Adalah apapun di luar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
• Penghubung
sistem (interface) ;
Merupakan media penghubung antara
satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
• Masukan
sistem (input) ;
Merupakan energi yang dimasukkan
ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan
perawatan (maintenance input) dan
masukan sinyal (signal input). Maintenance input
adalah energi yang dimasukkan
supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input
adalah energi yang diproses untuk
didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem
komputer, program adalah
maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan
komputernya dan data adalah
signal input untuk diolah menjadi informasi.
• Keluaran
sistem (Output) ;
Merupakan hasil dari energi yang
diolah oleh sistem.
• Pengolah
sistem (Process) ;
Merupakan bagian yang memproses
masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.
• Sasaran
sistem ;
Kalau sistem tidak mempunyai
sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
2
Klasifikasi Sistem :
• Sistem
abstrak ;
sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara
fisik (sistem teologia)
Sistem fisik ; merupakan sistem yang ada
secara fisik (sistem komputer, sistem akuntansi,
sistem produksi dll.)
• Sistem
alamiah ;
sistem yang terjadi melalui proses alam. (sistem matahari, sistem luar
angkasa, sistem reproduksi dll.
Sistem buatan manusia ; sistem yang dirancang oleh
manusia.
Sistem buatan manusia yang
melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut humanmachine
system (contoh ; sistem
informasi)
• Sistem
Tertentu (deterministic system) ; beroperasi dengan tingkah laku yang sudah
dapat diprediksi. Interaksi
bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga
keluaran dari sistem dapat
diramalkan (contoh ; sistem komputer)
Sistem tak tentu (probabilistic
system) ;
sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksi karena mengandung
unsur probabilitas.
• Sistem
tertutup (close system) ; sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh
dengan sistem luarnya. Sistem ini
bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur
tangan dari pihak luarnya. Secara
teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak
ada sistem yang benar-benar
tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara
relatif tertutup, tidak
benar-benar tertutup).
Sistem terbuka (open system) ; sistem yang berhubungan dan
terpengaruh dengan
lingkungan luarnya.
Lebih spesifik dikenal juga yang
disebut dengan sistem terotomasi ; yang merupakan bagian
dari sistem buatan manusia dan
berineraksi dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer
sebagai bagian dari sistem yang
digunakan dalam masyarakat modern.
Sistem terotomasi mempunyai
sejumlah komponen yaitu ;
Perangkat
keras (CPU, disk, printer, tape).
Perangkat
lunak (sistem operasi, sistem database, program pengontrol komunikasi,
program aplikasi).
Personil
(yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran
dan melakukan aktivitas manual
yang mendukung sistem).
Data
(yang harus tersimpan dalam sistem selama jangka waktu tertentu).
Prosedur
(instruksi dan kebijakan untuk mengoperasikan sistem).
Sistem terotomasi terbagi dalam
sejumlah katagori :
♦ On-line
systems.
Sistem on-line adalah sistem yang menerima langsung input pada area
dimana input tersebut direkam dan
menghasilkan output yang dapat berupa hasil
komputasi pada area dimana mereka
dibutuhkan. Area sendiri dapat dipisah-pisah dalam
skala, misalnya ratusan
kilometer. Biasanya digunakan bagi reservasi angkutan udara,
reservasi kereta api, perbankan
dll.
♦ Real-time
systems.
Sistem real-time adalah mekanisme pengontrolan, perekaman data,
pemrosesan yang sangat cepat
sehinga output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu
yang relatif sama. Perbedaan
dengan sistem on-line adalah satuan waktu yang digunakan
real-time biasanya seperseratus
atau seperseribu detik sedangkan on-line masih dalah
skala detik atau bahkan kadang
beberapa menit. Perbedaan lainnya, on-line biasanya
3
hanya berinteraksi dengan
pemakai, sedangkan real-time berinteraksi langsung dengan
pemakai dan lingkungan yang
dipetakan.
♦ Decision
support system + strategic planning system. Sistem yang memproses transaksi
organisasi secara harian dan
membantu para manajer mengambil keputusan, mengevaluasi
dan menganalisa tujuan
organisasi. Digunakan untuk sistem penggajian, sistem
pemesanan, sistem akuntansi dan
sistem produksi. Biasanya berbentuk paket statistik,
paket pemasaran dll. Sistem ini
tidak hanya merekam dan menampilkan data tetapi juga
fungsi-fungsi matematik, data
analisa statistik dan menampilkan informasi dalam bentuk
grafik (tabel, chart) sebagaimana
laporan konvensional.
♦ Knowledge-based
system.
Program komputer yang dibuat mendekati kemampuan dan
pengetahuan seorang pakar.
Umumnya menggunakan perangkat keras dan perangkat
lunak khusus seperti LISP dan
PROLOG.
Sistem berdasarkan prinsip dasar
secara umum terbagi dalam :
• Sistem
terspesialisasi ; adalah sistem yang sulit diterakpan pada lingkungan yang
berbeda (misalnya sistem biologi;
ikan yang dipindahkan ke darat)
• Sistem
besar ;
adalah sistem yang sebagian besar sumber dayanya berfungsi melakukan
perawatan harian (misalnya
dinosaurus sebagai sistem biologi menghabiskan sebagian
besar masa hidupnya dengan makan
dan makan).
• Sistem
sebagai bagian dari sistem lain ; sistem selalu merupakan bagian dari sistem
yang lebih besar, dan dapat
terbagi menjadi sistem yang lebih kecil.
• Sistem
berkembang ; walaupun tidak berlaku bagi semua sistem tetapi hampir semua
sistem selalu berkembang.
Pelaku sistem terdiri dari 7
kelompok :
1. Pemakai ;
Pada umumnya 3 ada jenis pemakai,
yaitu operasional, pengawas dan eksekutif.
2. Manajemen ;
Umumnya terdiri dari 3 jenis
manajemen, yaitu manajemen pemakai yang bertugas
menangani pemakaian dimana sistem
baru diterapkan, manajemen sistem yang terlibat
dalam pengembangan sistem itu
sendiri dan manajemen umum yang terlibat dalam
strategi perencanaan sistem dan
sistem pendukung pengambilan keputusan. Kelompok
manajemen biasanya terlibat
dengan keputusan yang berhubungan dengan orang, waktu
dan uang, misalnya ;
“ sistem tersebut harus mampu
melakukan fungsi x,y,z, selain itu harus dikembangkan
dalam waktu enam bulan dengan
melibatkan programmer dari departemen w, dengan
biaya sebesar x”.
3. Pemeriksa ;
Ukuran dan kerumitan sistem yang
dikerjakan dan bentuk alami organisasi dimana sistem
tersebut diimplementasikan dapat
menentukan kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa.
Pemeriksa biasanya menentukan
segala sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran standar
yang dikembangkan pada banyak
perusahaan sejenis.
4. Penganalisa sistem ;
Fungsi-fungsinya antara lain
sebagai :
- Arkeolog ; yaitu yang
menelusuri bagaimana sebenarnya sistem lama berjalan,
bagaimana sistem tersebut
dijalankan dan segala hal yang menyangkut sistem lama.
4
- Inovator ; yaitu yang membantu
mengembangkan dan membuka wawasan pemakai
bagi kemungkinan-kemungkinan
lain.
- Mediator ; yaitu yang
menjalankan fungsi komunikasi dari semua level, antara lain
pemakai, manajer, programmer,
pemeriksa dan pelaku sistem yang lainnya yang
mungkin belum punya sikap dan
cara pandang yang sama.
- Pimpinan proyek ; Penganalisa
sistem haruslah personil yang lebih berpengalaman
dari programmer atau desainer.
Selain itu mengingat penganalisa sistem umumnya
ditetapkan terlebih dahulu dalam
suatu pekerjaan sebelum yang lain bekerja, adalah
hal yang wajar jika penanggung
jawab pekerjaan menjadi porsi penganalisa sistem.
5. Pendesain sistem ;
Pendesain sistem menerima hasil
penganalisa sistem berupa kebutuhan pemakai yang
tidak berorientasi pada teknologi
tertentu, yang kemudian ditransformasikan ke desain
arsitektur tingkat tinggi dan
dapat diformulasikan oleh programmer.
6. Programmer ;
Mengerjakan dalam bentuk program
dari hasil desain yang telah diterima dari pendesain.
7. Personel pengoperasian ;
Bertugas dan bertanggungjawab di
pusat komputer misalnya jaringan, keamanan
perangkat keras, keamanan
perangkat lunak, pencetakan dan backup. Pelaku ini mungkin
tidak diperlukan bila sistem yang
berjalan tidak besar dan tidak membutuhkan klasifikasi
khusus untuk menjalankan sistem.
Hal mendasar dalam pengembangan
sistem
Penganalisa sistem merupakan
bagian dari tim yang berfungsi mengembangkan sistem yang
memiliki daya guna tinggi dan
memenuhi kebutuhan pemakai akhir. Pengembangan ini
dipengaruhi sejumlah hal,yaitu :
• Produktifitas, saat ini dibutuhkan sistem yang
lebih banyak, lebih bagus dan lebih cepat.
Hal ini membutuhkan lebih banyak
programmer dan penganalisa sistem yang berkualitas,
kondisi kerja ekstra, kemampuan
pemakai untuk mengambangkan sendiri, bahasa
pemrograman yang lebih baik,
perawatan sistem yang lebih baik (umumnya 50 % sampai
70 % sumber daya digunakan untuk
perawatan sistem), disiplin teknis pemakaian
perangkat lunak dan perangkat
pengembangan sistem yang terotomasi.
• Realibilitas, waktu yang dihabiskan untuk
testing sistem secara umum menghabiskan
50% dari waktu total pengembangan
sistem.
Dalam kurun waktu 30 tahun
sejumlah sistem yang digunakan di berbagai perusahaan
mengalami kesalahan dan ironisnya
sangat tidak mudah untuk mengubahnya. Jika terjadi
kesalahan, ada dua cara yang bisa
dilakukan, yaitu melakukan pelacakan sumber
kesalahan dan harus menemukan
cara untuk mengoreksi kesalahan tersebut dengan
mengganti program, menghilangkan
sejumlah statement lama atau menambahkan
sejumlah statement baru.
• Maintabilitas, perawatan mencakup ;
- modifikasi sistem sesuai
perkembangan perangkat keras untuk meningkatkan
kecepatan pemrosesan (yang
memegang peranan penting dalam pengoperasian
sistem),
- modifikasi sistem sesuai
perkembangan kebutuhan pemakai. Antara 50% sampai 80%
pekerjaan yang dilakukan pada
kebanyakan pengembangan sistem dilakukan untuk
revisi, modifikasi,
konversi,peningkatan dan pelacakan kesalahan.
5
Konsep Dasar Informasi:
Informasi: data yang telah diproses
menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan
dapat berupa fakta, suatu nilai
yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data
menjadi suatu informasi == input
- proses – output.
Data merupakan raw material untuk
suatu informasi. Perbedaan informasi dan data sangat
relatif tergantung pada nilai
gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi
bagi level manajemen tertentu
bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau
sebaliknya.
Representasi informasi: pelambangan informasi,
misalnya: representasi biner.
Kuantitas informasi: satuan ukuran informasi.
Tergantung representasi. Untuk representasi
biner satuannya: bit, byte, word
dll.
Kualitas informasi: bias terhadap error, karena:
kesalahan cara pengukuran dan
pengumpulan, kegagalan mengikuti
prosedur prmrosesan, kehilangan atau data tidak
terproses, kesalahan perekaman
atau koreksi data, kesalahan file histori/master, kesalahan
prosedur pemrosesan ketidak
berfungsian sistem.
Umur informasi: kapan atau sampai kapan sebuah
informasi memiliki nilai/arti bagi
penggunanya. Ada condition
informasion (mengacu pada titik waktu tertentu) dan operating
information (menyatakan suatu perubahan pada
suatu range waktu).
Kualitas Informasi ; tergantung
dari 3 hal, yaitu informasi harus :
• Akurat, berarti informasi harus
bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan. Akurat juga berarti
informasi harus jelas mencerminkan masudnya.
• Tetap pada waktunya, berarti
informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
• Relevan, berarti informasi
tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang
satu dengan yang lainnya berbeda.
Nilai Informasi ; ditentukan dari
dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu
informasi dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya
mendapatkannya. Pengukuran nilai
informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost
effectiveness atau cost benefit.
Definisi Sistem Informasi:
Suatu sistem terintegrasi yang
mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi
penggunanya.
Atau ;
Sebuah sistem terintegrasi atau
sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk
mendukung operasi, manajemen
dalam suatu organisasi.
Sistem ini memanfaatkan perangkat
keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual,
model manajemen dan basis data.
6
Dari definisi di atas terdapat
beberapa kata kunci :
1. Berbasis komputer dan Sistem
Manusia/Mesin
- Berbasis komputer: perancang
harus memahami pengetahuan komputer dan
pemrosesan informasi
- Sistem manusia mesin: ada interaksi
antara manusia sebagai pengelola dan mesin
sebagai alat untuk memroses
informasi. Ada proses manual yang harus dilakukan
manusia dan ada proses yang
terotomasi oleh mesin. Oleh karena itu diperlukan suatu
prosedur/manual sistem.
2. Sistem basis data terintegrasi
- Adanya penggunaan basis data
secara bersama-sama (sharing) dalam sebuah data base
manajemen system.
3. Mendukung Operasi
- Informasi yang diolah dan di
hasilkan digunakan untuk mendukung operasi organisasi.
Istilah Sistem Informasi
= Manajemen Information System
= Information Processing System
= Information Decision System
= Information System.
Semuanya mengacu pada sebuah
sistem informasi berbasis komputer yang dirancang untuk
mendukung operasi, manajemen dan
fungsi pengambilan keputusan suatu organisasi.
Menurut Robert A. Leitch ; sistem informasi adalah suatu
sistem di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi
dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang
diperlukan.
Komponen Fisik Sistem Informasi:
1. Perangkat keras komputer:
CPU, Storage, perangkat Input/Output, Terminal untuk
interaksi, Media komunikasi data
2. Perangkat lunak komputer:
perangkat lunak sistem (sistem operasi dan utilitinya),
perangkat lunak umum aplikasi
(bahasa pemrograman), perangkat lunak aplikasi (aplikasi
akuntansi dll).
3. Basis data: penyimpanan
data pada media penyimpan komputer.
4. Prosedur:
langkah-langkah penggunaan sistem
5. Personil untuk
pengelolaan operasi (SDM), meliputi:
- Clerical personnel (untuk
menangani transaksi dan pemrosesan data dan melakukan
inquiry = operator);
- First level manager:
untuk mengelola pemrosesan data didukung dengan perencanaan,
penjadwalan, identifikasi situasi
out-of-control dan pengambilan keputusan level
menengah ke bawah.
- Staff specialist:
digunakan untuk analisis untuk perencanaan dan pelaporan.
- Management: untuk
pembuatan laporan berkala, permintaan khsus, analisis khusus,
laporan khsusus, pendukung
identifikasi masalah dan peluang.
Aplikasi = program + prosedur
pengoperasian.
7
HUBUNGAN PENGELOLA DENGAN SISTEM
INFORMASI
Pada bagian 1 sudah disebutkan
bahwa salah satu komponen dari sistem informasi adalah
personel sebagai pengelola
informasi. Oleh karena itu hubungan antara sistem informasi
dengan pengelolanya sangat erat.
Sistem informasi yang dibutuhkan sangat tergantung dari
kebutuhan pengelolanya.
Pengelola sistem informasi
terorganisasi dalam suatu struktur manajemen. Oleh karena itu
bentuk / jenis sistem informasi
yang diperlukan sesuai dengan level manajemennya.
Manajemen Level Atas: untuk perencanaan strategis,
kebijakan dan pengambilan keputusan.
Manejemen Level Menengah: untuk perencanaan taktis.
Manejemen Level Bawah: untuk perencanan dan pengawasan
operasi
Operator: untuk pemrosesan transaksi dan
merespon permintaan.
Untuk pengembangan sebuah sistem
informasi diperlukan struktur manajemen organisasi
personil.
Strutktur dasarnya:
Direktur Sistem Informasi
Manajer Pengembangan Sistem
Analis Sistem
Programmer
Manejer Komputer dan Operasi.
Variasi struktur manajemen sangat
tergantung pada Managerial Efficiency vs User Service.
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
Perancangan sistem informasi
merupakan pengembangan sistem baru dari sistem lama yang
ada, dimana masalah-masalah yang
terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada
sistem yang baru.
SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM
INFORMASI
(SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLES -
SDLC)
Secara konseptual siklus
pengembangan sebuah sistem informasi adalah sbb :
1. Analisis Sistem:
menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya
untuk sistem informasi dan proses
organisasi.
2. Perancangan Sistem:
merancang output, input, struktur file, program, prosedur,
perangkat keras dan perangkat
lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi
3. Pembangunan dan Testing
Sistem: membangun perangkat lunak yang diperlukan untuk
mendukung sistem dan melakukan
testing secara akurat. Melakukan instalasi dan testing
terhadap perangkat keras dan
mengoperasikan perangkat lunak
4. Implementasi Sistem:
beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan dan
panduan seperlunya.
5. Operasi dan Perawatan:
mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan
atau tambahan fasilitas.
6. Evaluasi Sistem:
mengevaluasi sejauih mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus
sistem telah dioperasikan.
8
Siklus tersebut berlangsung
secara berulang-ulang. Siklus di atas merupakan model klasik
dari pengembangan sistem
informasi. Model-model baru, seperti prototyping, spiral, 4GT dan
kombinasi dikembangkan dari model
klasik di atas.
ANALISIS SISTEM
Alasan pentingnya mengawali
analisis sistem:
1. Problem-solving:
sistem lama tidak berfungsi sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu analisis
diperlukan untuk memperbaiki
sistem sehingga dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan.
2. Kebutuhan baru: adanya
kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga
diperlukan adanya modifikasi atau
tambahan sistem informasi untuk mendukung
organisasi.
3. Mengimplementasikan ide
atau teknologi baru.
4. Meningkatkan performansi
sistem secara keseluruhan.
Batasan Analisis Sistem:
Aktifitas yang dilakukan dalam
analisis sistem harus dapat menjawab pertanyaan umum, sbb:
1. Sistem baru apakah yang akan
dibangun? atau
2. Sistem apakah yang akan
ditambahkan atau dimodifikasi pada sistem lama yang sudah
ada?
Untuk itu secara detail harus
dijawab pertanyaan-pertanyaan:
1. Informasi apakah yang
dibutuhkan?
2. Oleh siapa?
3. Kapan?
4. Dimana?
5. Dalam bentuk apa?
6. Bagaimana cara memperolehnya?
7. Dari mana asalnya?
8. Bagaimana cara
mengumpulkannya?
Proposal mengadakan analisis
sistem ; Berisi:
1. Definisi yang jelas dan
konsisten tentang alasan untuk analisis
2. Definisi batasan analisis yang
akan dilakukan
3. Identifikasi fakta yang akan
dikumpulkan dan dipelajari selama analisis
4. Identifikasi sumber dimana
fakta dapat diperoleh
5. Uraian tujuan dan kendala yang
mungkin dalam analisis
6. Proyeksi kemungkinan masalah
yang akan terjadi selama analisis
7. Jadwal tentatif analisis
Sumber-sumber fakta yang dapat
dipelajari untuk analisis sistem:
1. Sistem yang ada
2. Sumber internal lain:
orang, dokumen, dan hubungan antara orang-organisasi atau
fungsi ada
3. Sumber External:
interface dengan sistem lain, seminar, vendor, jurnal, textbook dan
informasi atau ilmu lain yang
berada diluar sistem
9
Kerangka Analisis:
1. Analisis terhadap level
pembuat keputusan (manajemen organisasi): menganalisa
organisasi, fungsi dan informasi
yang dibutuhkan beserta informasi yang dihasilkan.
2. Analisis terhadap flow
informasi: mengidentifikasi informasi apa yang diperlukan, siapa
yang memerlukan, dari mana
asalnya.
3. Analisis terhadap input dan
output.
Dalam analisis ini digunakan
teknik dan alat bantu, a.l: interview, questionaire, observation,
sampling and document gathering,
charting (organisasi, flow, dfd, ER, OO, dll), decision
table and matric
Laporan hasil analisis:
Laporan hasil analisis harus
berisi:
1. Uraian alasan dan scope
(batasan) analisis
2. Deskripsi sistem yang ada dan
operasinya.
3. Uraian tujuan (objektif) dan
kendala sistem
4. Deskripsi tentang
masalah-masalah yang belum teratasi dan potensi masalah
5. Uraian tentang asumsi-asumsi
yang diambil oleh analis sistem selama proses analisis
6. Rekomendasi-rekomendasi sistem
yang baru dan kebutuhannya untuk desain awal
7. Proyeksi kebutuhan sumber daya
dan biaya yang diharapkan termasuk dalam desain
sistem baru atau memodifikasinya.
Proyeksi ini termasuk kelayakan untuk proses
selanjutnya.
Katagori aspek kelayakan:
1. Kelayakan teknis:
kelayakan perangkat keras dan perangkat lunak.
2. Kelayakan ekonomi:
apakah ada keuntungan atau kerugian, efisiensi biasa operasional
organisasi.
3. Kelayakan operasi:
berhubungan dengan prosedur operasi dan orang yang menjalankan
organisasi
4. Kelayakan jadwal: dapat
menggunakan model-model penjadwalan seperti PERT dan
GANTT CHART. Apakah jadwal
pengembangan layak atau tidak.
Hasil akhir analisis sistem
(keputusan):
1. Hentikan pekerjaan, karena
proposal tidak layak.
2. Tunggu beberapa saat, karena
masih ada pertimbangan lain.
3. Modifikasi, manajemen
memutuskan untuk memodifikasi prososal dengan subsistem lain.
4. Proses dengan syarat, ada
persyaratan kelayakan.
5. Proses tanpa syarat, semua
syarat terpenuhi. Proposal diterima dan proses dilanjutkan ke
desain awal.
Siklus pengembangan sistem
menurut J.F.Kelly ;
1. Penelitian sistem
a. Definisi ruang lingkup.
b. Studi penelitian
2. Analisis dan desain sistem
a. Studi penelitian
b. Pengumpulan data dan analisis
c. Desain sistem
d. Rencana implementasi
10
3. Pengembangan sistem
a. Pengembangan
b. Pengetesan
c. Pengoperasian
d. Perawatan
Siklus pengembangan sistem
menurut Martin L dan Thomas Harrel ;
1. Konsepsi sistem
2. Analisis pendahuluan
a. Pendefinisan masalah
pendahuluan
b. Investigasi
c. Persiapan usulan sistem
3. Desain sistem
a. Analisis terinci
b. Mendesain keputusan
c. Mendesain sasaran
d. Rancang bangun sistem
4. Pemrograman
a. Memecahkan kembali rancang
bangun
b. Mengembangkan bagan alir
secara garis besar
c. Menulis instruksi program
d. Merakit program
e. Mempersiapkan data untuk tes
f. Melakukan pengetesan
g. Mengecek hasil
h. Mendiagnosa kesalahan
i. Membetulkan program
j. Memulai pengetesan sistem
5. Dokumentasi
6. Instalasi sistem
7. Operasi sistem
PERANCANGAN SISTEM
Analisis sistem digunakan untuk
menjawab pertanyaan what? Sedangkan desain digunakan
untuk menjawab pertanyaan how?
Desain berkonsentrasi pada bagaimana system dibangun
untuk memenuhi kebutuhan pada
fase analisis.
Elemen-elemen pengetahuan yang
berhubungan dengan proses desain:
1. Sumber daya organisasi:
bertumpu pada 5 unsur organisasi, yaitu: man, machines,
material, money dan methods.
2. Informasi kebutuhan dari
pemakai: informasi yang diperoleh dari pemakai selama fase
analisis sistem.
3. Kebutuhan sistem: hasil
dari analisis sistem.
4. Metode pemrosesan data,
apakah: manual, elektromechanical, puched card, atau
computer base.
5. Operasi data. Ada
beberapa operasi dasar data, a.l: capture, classify, arrange, summarize,
calculate, store, retrieve,
reproduce dan disseminate.
6. Alat bantu desain,
seperti: dfd, dcd, dd, decision table dll.
11
Langkah dasar dalam proses
desain:
1. Mendefinisikan tujuan
sistem (defining system goal), tidak hanya berdasarkan informasi
pemakai, akan tetapi juga berupa
telaah dari abstraksi dan karakteristik keseluruhan
kebutuhan informasi sistem.
2. Membangun sebuah model
konseptual (develop a conceptual model), berupa gambaran
sistem secara keseluruhan yang
menggambarkan satuan fungsional sebagai unit sistem.
3. Menerapkan kendala2
organisasi (applying organizational contraints). Menerapkan
kendala-kendala sistem untuk
memperoleh sistem yang paling optimal. Elemen organisasi
merupakan kendala, sedangkan
fungsi-fungsi yang harus dioptimalkan adalah:
performance, reliability, cost,
instalation schedule, maintenability, flexibility,
grouwth potensial, life
expectancy. Model untuk sistem optimal dapat digambarkan
sebagai sebuah model yang
mengandung: kebutuhan sistem dan sumber daya organisasi
sebagai input; faktor bobot
terdiri atas fungsi-fungsi optimal di atas; dan total nilai yang
harus dioptimalkan dari faktor
bobot tersebut.
4. Mendefinisikan aktifitas
pemrosesan data (defining data processing activities).
Pendefinisian ini dapat dilakukan
dengan pendekatan input-proses-output. Untuk
menentukan hal ini diperlukan
proses iteratif sbb:
a. Mengidentifikasn output
terpenting untuk mendukung/mencapai tujuan sistem
(system’s goal)
b. Me-list field spesifik
informasi yang diperlukan untuk menyediakan output tersebut
c. Mengidentifikasi input data
spesifikik yang diperlukan untuk membangun field
informasi yang diperlukan.
d. Mendeskripsikan operasi
pemrosesan data yang diterapkan untuk mengolah input
menjadi output yang diperlukan.
e. Mengidentifikasi elemen input
yang menjadi masukan dan bagian yang disimpan
selama pemrosesan input menjadi
output.
f. Ulangi langkah a-e terus
menerus samapi semua output yang dibutuhkan diperoleh.
g. Bangun basis data yang akan
mendukung efektifitas sistem untuk memenuhi
kebutuhan sistem, cara pemrosesan
data dan karakteristik data.
h. Berdasarakan kendala-kendala
pembangunan sistem, prioritas pendukung, estimasi
cost pembangunan; kurangi input,
output dan pemrosesan yang ekstrim
i. Definisikan berbagai titik
kontrol untuk mengatur aktifitas pemrosesan data yang
menentukan kualitas umum
pemrosesan data.
j. Selesaikan format input dan
output yang terbaik untuk desain sistem.
5. Menyiapkan proposal sistem
desain. Proposal ini diperlukan untuk manajemen apakah
proses selanjutnya layak untuk
dilanjutkan atau tidak. Hal-hal yang perlu disiapkan dalam
penyusunan proposal ini adalah:
a. Menyatakan ulang tentang
alasan untuk mengawali kerja sistem termasuk
tujuan/objektif khusus dan yang
berhubungan dengan kebutuhan user dan desain
sistem.
b. Menyiapkan model yang
sederhana akan tetapi menyeluruh sistem yang akan
diajukan.
c. Menampilkan semua sumber daya
yang tersedia untuk mengimplementasikan dan
merawat sistem.
12
d. Mengidentifikasi asumsi kritis
dan masalah yang belum teratasi yang mungkin
berpengaruh terhadap desain
sistem akhir.
Sedangkan format dari proposal
desain ini sangat berfariasi akan tetapi mengandung halhal
di atas.
Prinsip Dasar Desain
Ada 2 prinsip dasar desain, a.l:
1. Desain sistem monolitik.
Ditekankan pada integrasi sistem. Resource mana yang bisa
diintegrasikan untuk memperoleh
sistem yang efektif terutama dalam cost.
2. Desain sistem modular.
Ditekankan pada pemecahan fungsi-fungsi yang memiliki
idependensi rendah menjadi
modul-modul (subsistem fungsional) yang terpisah sehingga
memudahkan kita untuk
berkonsentrasi mendesain per modul. Sebuah sistem informasi
dapat dipecah menjadi 7 subsistem
fungsional, a.l: data collection, data processing, file
update, data storage, data
retrival, information report dan data processing controls.
Petunjuk umum dalam desain
subsistem fungsional sebuah sistem informasi:
1. Sumber data sebaiknya hanya
dikumpulkan sekali sebagai input ke sistem informasi.
2. Akurasi sumber data sangat
tergantung pada banyaknya langkah untuk me-record, collect
dan prepare data untuk
prosessing. Semakin sedikit langkah semakin akurat.
3. Data yang dihasilkan dari
sistem berbasis komputer sebaiknya tidak dimasukkan lagi ke
sistem.
4. Pewaktuan yang diperlukan
untuk mengumpulkan data harus lebih kecil dari pewaktuan
informasi tersebut diperlukan.
5. Perlu pemilihan cara
pengumpulan data yang paling optimal
6. Pengumpulan data tidak harus
on-line, melainkan tergantung dari kebutuhan informasi.
7. Semua sumber data harus dapat
di validasi dan diedit segera setelah di kumpulkan.
8. Data yang sudah divalidasi,
sebaiknya tidak divalidasi pada proses selanjutnya.
9. Total kontrol harus segera di
cek lagi sebelum dan sesudah sebuah aktifitas prosesing
yang besar dilakukan.
10. Data harus dapat disimpan
hanya di 1 tempat dalam basis data kecuali ada kendala sistem.
11. Semua field data sebaiknya
memiliki prosedur entri dan maintenance.
12. Semua data harus dapat
dicetak dalam format yang berarti untuk keperluan audit.
13. File transaksi harus di
maintain paling tidak dalam 1 siklus update ke basis data.
14. Prosedur backup dan security
harus disediakan untuk semua field data.
15. Setiap file non sequential
perlu memiliki prosedur reorganisasi secara periodik.
16. Semua field data harus
memiliki tanggal update/akses penyimpanan terakhir.
Untuk menganalisa sistem secara
efektif, kita membutuhkan lebih dari sekedar perangkat
permodelan; yaitu metode. Metode
ini dari waktu ke waktu berubah sesuai dengan
perkembangan teknologi. Siklus
ini cenderung menglami perubahan yang berarti dengan
ditemukannya bahasa generasi
keempat dan terakhir generasi kelima dimana pendekatan
dengan paradigma object-oriented
dan kompatibilitas antar model.
Pada dasarnya ada dua metode
pendekatan dalam membangun sistem, yang pertama yaitu topdown.
Pada metode ini sistem yang
diturunkan dari pemetaan secara global yang kemudian
akan menurun ke arah yang lebih
deskriptif. Metode ini dianalogikan sebagai pembuatan
rumah yang dimulai dari aspek
yang paling mendasar yaitu pondasi hingga ke bagian terkecil
13
misalnya sebuah kran pada kamar
mandi. Metode kedua yaitu bottom-up, dimana sistem
dipetakan dari satuan terkecil
sehingga ke satuan terbesar, misalnya perakitan mobil. Pada
awal 1980_an mulai dikenal teknik
pendesainan terstruktur dengan menggunakan konsep
pararel dan siklus, misalnya
antara uji coba program dan pemrograman dapat dilakukan kerja
pararel dan seandainya ada
sesuatu yang salah ketika implementasi maka dilakukan survey,
analisa dan desain ulang yang
menggantikan metode pendesainan klasik yang cenderung
serial.
Pada prinsipnya aktivitas
pendesainan sistem secara terstruktur melingkupi :
Survey
; berfungsi untuk mengetahui kebutuhan pemakai, kesalahan-kesalahan dalam
sistem lama, menetapkan tujuan
perancangan, mengajukan usulan otomasi sistem yang
layak dan dapat diterima, dan
menyiapkan laporan survey yang berisi tentang segala
sesuatu, pada poin di atas.
Analisa
sistem ; menggabungkan laporan survey dan kebijakan pemakai menjadi
spesifikasi yang terstruktur
dengan menggunakan permodelan.
Desain
; mengimplementasikan model yang diinginkan pemakai.
Implementasi
; merepresentasikan hasil desain ke dalam pemograman.
Uji
coba desain ; menguji coba seluruh spesifikasi terstruktur.
Testing
akhir ; menguji sistem secara keseluruhan.
Deskripsi
prosedur ; pembuatan laporan teknis tertulis seperti petunjuk pemakaian dan
pengoperasian.
Konversi
database ; mengkonversi data, soalnya kata data sudah berarti jamak pada
sistem sebelumnya.
Instalasi
; aspek terakhir yang mesti dilakukan mencakup, serah terima manual,
perangkat
keras dan pelatihan pemakaian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar